Sabtu, 11 Desember 2010

Sa'ad bin Abi Waqqash ra.


Sa'ad bin Abi Waqqash ra. - Singa yang Menyembunyikan Kukunya


Allah SWT berfirman yang artinya, "Dan Kami wasiatkan (perintahkan) kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan menderita kelemahan diatas kelemahan dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu! Kepada-Ku tempat kembali. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Luqman: 14-15)




Ayat-ayat yang mulia ini mempunyai latar belakang kisah tersendiri dan mengejutkan; menyebabkan satu golongan diantara dua golongan yang bertentangan jatuh terbanting, berhubungan dengan pribadi seorang pemuda lemah lembut. Akhirnya kemenangan berada di pihak yang baik dan beriman.


Tokoh kisah ini ialah seorang pemuda Makkah, keturunan terhormat, dan dari ibu bapak yang mulia. Nama pemuda itu Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu.

Tatkala cahaya kenabian terpancar di kota Makkah, Sa'ad masih muda belia, penuh perasaan belas kasih, banyak bakti kepada ibu bapak, dan sangat mencintai ibunya. Walaupun Sa'ad baru menjelang usia 17 tahun, namun dia telah memiliki kematangan berpikir dan kedewasaan bertindak. Dia tidak tertarik kepada aneka macam permainan yang menjadi kegemaran pemuda-pemuda sebayanya. Bahkan dia mengarahkan perhatiannya untuk bekerja membuat panah, memperbaiki busur, dan berlatih memanah, seolah-olah dia sedang menyiapkan diri untuk suatu pekerjaan besar. Dia juga tidak puas dengan kepercayaan/agama sesat yang dianut bangsanya, serta kerusakan masyarakat, seolah-olah dia sedang menunggu uluran tangan yang kokoh kuat, penuh kasih sayang, untuk merubah keadaan gelap gulita menjadi terang benderang.

Sementara itu, Allah 'Azza wa Jalla menghendaki akan menaikkan harakat kemanusiaan yang telah merosot secara keseluruhan dan merata, melalui pribadi yang belas kasih itu, yaitu melalui penghulu segala makhluk, Muhammad bin Abdillah. Dalam genggamannya memancar sinar petunjuk keutuhan yang tidak tercela, yaitu Kitabullah.
Sa'ad segera memenuhi panggilan yang berisi petunjuk dan hak ini (agama Islam), sehingga dia tercatat sebagai orang ketiga atau keempat yang masuk Islam. Bahkan dia sering berucap dengan penuh kebanggaan, "Setelah aku renungkan selama seminggu, maka aku masuk Islam sebagai orang ketiga."

Rasulullah saw. sangat bersuka-cita dengan islamnya Sa'ad. Karena beliau melihat pada pribadi Sa'ad terdapat ciri-ciri kecerdasan dan kepahlawanan yang menggembirakan. Seandainya kini ia ibarat bulan sabit, maka dalam tempo singkat ia akan menjadi bulan purnama yang sempurna.

Keturunan dan status sosialnya yang mulia dan murni, melapangkan jalan baginya untuk mengajak pemuda-pemuda Makkah mengikuti langkahnya masuk Islam seperti dirinya. Di samping itu sesungguhnya Sa'ad termasuk paman Nabi saw. juga. Karena dia adalah dari Bani Zuhrah sedangkan Bani Zuhrah adalah keluarga Aminah binti Wahab, ibunda Rasulullah saw.

Rasulullah saw. sangat membanggakan pamannya. Pernah diceritakan, suatu ketika beliau sedang duduk-duduk beserta beberapa orang sahabat. Tiba-tiba beliau melihat Sa'ad bin Abi Waqqash datang. Lalu beliau berkata pada para sahabat yang hadir, "Inilah pamanku. Coba tunjukkan padaku siapa yang punya paman seperti pamanku!"

Tetapi, Islamnya Sa'ad tidak langsung memberikan kemudahan yang mengenakkan baginya. Sebagai pemuda muslim, dia ditantang dengan berbagai tantangan, ujian, serta cobaan-cobaan berat dan keras. Ketika cobaan-cobaan itu telah sampai dipuncaknya, Allah SWT menurunkan wahyu mengenai peristiwa yang dialaminya. Marilah kita dengarkan kisahnya.

Sa'ad bercerita, "Tiga malam sebelum aku masuk Islam, aku bermimpi, seolah-olah aku tenggelam dalam kegelapan yang tindih menindih. Ketika aku sedang mengalami puncak kegelapan itu, tiba-tiba aku lihat bulan memancarkan cahaya sepenuhnya lalu kuikuti bulan itu. Aku melihat tiga orang telah lebih dahulu berada dihadapanku mengikuti bulan tersebut. Mereka itu adalah Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar As-Shiddiq, aku bertanya kepada mereka, "Sejak kapan anda bertiga disini?" Mereka menjawab, "Belum lama." Setelah siang hari, aku mendapat kabar, Rasulullah saw. mengajak orang-orang mengajak kapada Islam secara diam-diam. Yakinlah aku sesungguhnya Allah SWT menghendaki kebaikan bagi diriku, dan dengan Islam Allah akan mengeluarkanku dari kegelapan kepada cahaya terang. Aku segera mencari beliau, sehingga bertemu dengannya pada suatu tempat ketika dia sedang salat Ashar. Aku menyatakan masuk Islam di hadapan beliau. Belum ada orang mendahuluiku masuk Islam, selain mereka bertiga, seperti yang terlihat dalam mimpiku.

Sa'ad melanjutkan kisahnya, "Ketika ibuku mengetahui aku masuk Islam, dia marah bukan kepalang. Padahal aku anak yang berbakti dan mencintainya. Ibu memanggilku dan berkata, "Hai Sa'ad! Agama apa yang engkau anut, sehingga engkau meninggalkan agama ibu bapakmu? Demi Allah Engkau harus meninggalkan agama barumu itu! Atau aku mogok makan minum sampai mati….! Biar pecah jantungmu melihatku, dan penuh penyesalan karena tindakanmu sendiri, sehingga semua orang menyalahkan dan mencelamu selama-lamanya."

Aku menjawab, "Jangan lakukan itu, Bu! Bagaimanapun juga aku tidak akan meninggalkan agamaku." Ibu tegas dan keras melaksanakan ucapannya. Beliau benar-benar mogok makan minum. Sehingga tubuh dan tulang-tulangnya lemah, menjadi tidak berdaya sama sekali. Terakhir, aku mendatangi ibu untuk membujuknya supaya dia mau makan dan minum walaupun agak sedikit. Tetapi ibu memang keras. Beliau tetap menolak dan bersumpah akan tetap mogok makan sampai mati, atau aku meninggalkan agamaku, Islam.

Aku berkata kepada ibuku, "Sesungguhnya aku sangat mencintai ibu. Tetapi aku lebih cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah! Seandainya ibu mempunyai seribu jiwa, lalu jiwa itu keluar dari tubuh ibu sata persatu (untuk memaksaku keluar dari agamaku), sungguh aku tidak akan meninggalkan agamaku karananya."

Tatkala ibu melihatku bersungguh-sungguh dengan ucapanku, dia pun mengalah. Lalu dia menghentikan mogok makan sekalipun dengan perasaan terpaksa. Maka Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada Nabi Muhammad saw. yang artinya, "Dan kalau keduanya memaksa engkau menyekutukan-Ku (dengan) apa yang engkau tidak ketahui jangan diturut, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik." Setelah Sa'ad masuk Islam, dia lantas berjasa terhadap Islam dan kaum muslimin dengan prestasi baik dan tinggi.

Dalam perang Badar, Sa'ad ikut berperang bersama-sama adiknya 'Umair. Ketika itu 'Umair masih muda remaja, belum lama mencapai usia baligh. Tatkala Rasulullah saw. memerintahkan tentara muslimin berkumpul dan bersiap sebelum berangkat perang, 'Umair bersembunyi-sembunyi, takut kalau-kalau dia tidak diperbolehkan Rasulullah turut berperang, karena usianya yang masih kecil. Tetapi Rasulullah tetap melihatnya, lalu tidak membolehkannya ikut. 'Umair menangis, sehingga Rasulullah merasa kasihan, dan akhirnya membolehkan 'Umair ikut berperang. Sa'ad mendatangi adiknya dengan gembira, lalu mengikatkan pedang di bahu 'Umair, karena tubuhnya yang kecil. Kedua bersaudara itu pergi berperang, berjuang bersama fi sabilillah. Seusai peperangan Sa'ad kembali ke Madinah seorang diri. Sedangkan adiknya, 'Umair, tinggal di bumi Badar sebagai syuhada. Sa'ad merelakan adiknya ke pangkuan Allah SWT dengan mengharap pahala dari-Nya.

Ketika tentara muslimin lari kocar-kacir dalam perang Uhud, Rasulullah saw. tinggal di medan tempur dengan kelompok kecil tentara muslimin tidak lebih dari sepuluh orang. Satu diantaranya adalah Sa'ad bin Abi Waqqash. Sa'ad berdiri melindungi Rasulullah saw. dengan panahnya. Tidak satupun anak panah yang dilepaskan Sa'ad dari busur melainkan mengenai sasaran dengan jitu, dan orang musyrik yang terkena, langsung tewas seketika. Tatkala Rasulullah saw. melihat Sa'ad seorang pemanah jitu, beliau berkata memberinya semangat, " Panahlah, hai Sa'ad! Panahlah …! Bapak dan ibuku menjadi tebusanmu!" Sa'ad sangat bangga sepanjang hidupnya dengan ucapan Rasulullah itu. Sehingga Sa'ad pernah pula berkata, "Tidak pernah Rasulullah berucap kepada seorang juapun, mempertaruhkan kedua ibu bapaknya sekaligus sebagai tebusan, melainkan hanya kepadaku."

Namun puncak kejayaan Sa'ad, adalah ketika Khalifah 'Umar Al-Faruq bertekad menyerang kerajaan Persia, untuk menggulingkan pusat pemerintahannya, dan mencabut agama berhala sampai keakar-akarnya di permukaan bumi. Khalifah 'Umar memerintahkan kepada setiap Gubernur dalam wilayahnya, supaya mengirim kepadanya setiap orang yang mempunyai senjata, atau kuda, atau setiap orang yang mempunyai keberanian, kekuatan, atau orang yang berpikiran tajam, yang mempunyai suatu keahlian seperti syi'ir, berpidato dan sebagainya, yang dapat membantu memenangkan perang. Maka tumpah ruahlah ke Madinah para pejuang muslim dari setiap pelosok.

Setelah semuanya selesai melapor, Khalifah 'Umar merundingkan dengan para pemuka yang berwenang, siapa kiranya yang pantas dan dipercaya untuk diangkat menjadi panglima angkatan perang yang besar itu. Mereka sepakat dengan aklamasi menunjuk Sa'ad bin Abi Waqqash, singa yang menyembunyikan kuku. Lalu Khalifah menyerahkan panji-panji perang kaum muslimin kepadanya dengan resmi, dalam pengangkatannya menjadi panglima.

Sewaktu angkatan perang yang besar itu hendak berangkat, Khalifah 'Umar berpidato memberi amanat dan perintah harian kepada Sa'ad. Umar berkata, "Hai Sa'ad! Janganlah engkau terpesona, sekalipun engkau paman Rasulullah, dan sahabat beliau. Sesungguhnya Allah tidak menghapus suatu kejahatan dengan kejahatan. Tetapi Allah menghapus kejahatan dengan kebaikan. Hai, Sa'ad! Sesungguhnya tidak ada hubungan kekeluargaan antara Allah dengan seorangpun melainkan dengan mentaati-Nya. Segenap manusia sama di sisi Allah, baik ia bangsawan atau rakyat jelata. Allah adalah Rabb mereka, dan mereka semuanya adalah hamba-hamba-Nya. Mereka berlebih-berkurang karena taqwa, dan memperoleh karunia dari Allah karena taat. Perhatikan cara Rasulullah yang engkau telah ketahui, maka tetaplah ikuti cara beliau itu".

Maka berangkatlah pasukan yang diberkati Allah itu menuju sasaran. Di dalamnya terdpat 99 orang bekas pahlawan perang Badar, lebih kurang 319 orang para sahabat yang tergolong dalam bai'at Ridwan, 300 orang pahlawan yang ikut dalam penaklukan Makkah bersama-sama Rasulullah saw., 700 orang putra-putra para sahabat, dan pejuang-pejuang muslim lainnya (yang keseluruhan berjumlah 30.000 orang). Sampai di Qadisiyah, Sa'ad menyiagakan seluruh pasukannya dan bertempur hebat. Pada hari Al-Harir kaum muslimin bertekad menjadikan hari itu sebagai hari yang menentukan. Mereka mengepung musuh dengan ketat, lalu maju ke depan dari segala arah, sambil membaca takbir.

Dalam pertempuran itu, kepala Rustam, panglima tentara Persia, berpisah dengan tubuhnya oleh lembing kaum muslimin. Maka masuklah rasa takut dan gentar ke dalam hati musuh-musuh Allah. Sehingga dengan mudah kaum muslimin menghadapi para prajurit Persia dan membunuh mereka. Bahkan kadang-kadang mereka membunuh dengan senjata musuh itu sendiri.

Sa'ad bin Abi Waqqash dikaruniai Allah usia lanjut. Dia dicukupi kekayaan yang lumayan. Tetapi ketika wafat telah mendekatinya, dia hanya meminta sehelai jubah usang. Ia berkata, "Kafani aku dengan jubah ini. Dia kudapatkan dari seorang musyrik dalam perang Badar. Aku ingin menemui Allah 'Azza wa jalla dengan jubah itu". Wallaahu a'lam bish showaab

Sumber: Shuwarum min Hayaatis Shahaabah, Abdulrahman Ra'fat Basya (Buku Shuwarum min Hayaatis Shahaabah oleh Abdulrahman Ra'fat Basya telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh penerbit Media Da'wah dengan judul Kepahlawanan Generasi Sahabat Rasulullah)

http://www.arrahmah.com Selengkapnya...

Rabu, 13 Oktober 2010

Super Mom

Mom, you're a wonderful mother,
So gentle, yet so strong.
The many ways you show you care
Always make me feel I belong.




Mom, you're a wonderful mother,
So gentle, yet so strong.
The many ways you show you care
Always make me feel I belong.

You're patient when I'm foolish;
You give guidance when I ask;
It seems you can do most anything;
You're the master of every task.

You're a dependable source of comfort;
You're my cushion when I fall.
You help in times of trouble;
You support me whenever I call.

I love you more than you know;
You have my total respect.
If I had my choice of mothers,
You'd be the one I'd select!

By Joanna Fuchs
Selengkapnya...

Sebuah Pelajaran dari Bencana dan Musibah


Bencana dan musibah seakan datang silih berganti menimpa negeri kita tercinta; Indonesia.

Oleh Usup Supriyadi

Prolog
Bencana dan musibah seakan datang silih berganti menimpa negeri kita tercinta; Indonesia.

Dan, beberapa hari yang lalu, saudara kita di Wasior, terkena bencana alam berupa banjir bandang yang tak kenal apa yang dihadapannya; semua diterjang! Sekilas jika kita melihat cuplikan di video amatir warga yang selamat, banjir tersebut mengingatkan kita kepada peristiwa Tsunami Aceh dan Jebolnya Situ Gintung.


Peristiwa di Wasior menyisakan duka, air mata, dan tentu saja, hilangnya nyawa serta kerugian harta benda! Sebagai makhluk yang dikaruniai akal, tentu kita tidak hanya akan berhenti dan larut dalam duka dan kesedihan, serta tidak hanya membantu secara materi setelah itu merasa sudah berjasa karena saling membantu tanpa berintropeksi diri. Sudah selayaknya kita selalu mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan yang telah dinampakkan, sebagaimana firman-Nya :


إِنّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لاُوْلِي الأبْصَارِ


“Sesungguhnya pada yang demikian itu—yakni bencana dan musibah—terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati” (QS. Aali ‘Imran : 13).

Mengapa Tuhan Menimpakan Bencana dan Musibah pada kita?


Sebagian orang yang percaya—lepas dari taat atau tidak—akan adanya Tuhan pasti akan melontarkan pertanyaan tersebut baik diucapkan melalui lisan atau hanya didalam hati, mereka berpikir bahwa bencana dan musibah ini murni memang kehendak Tuhan, sehingga Tuhan terkesan menzalimi ciptaan-Nya sendiri?! Coba kita lihat apa yang dikatakan Tuhan. Dia berfirman;


وَمَآ أَصَابَكُمْ مّن مّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُواْ عَن كَثِيرٍ


“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Tuhan memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy-Syuuraa : 30).

Dr. Muhammad bin Sulaiman Al-Asyqaar berkata dalam Zubdatut-Tafsiir tentang ayat di atas : “Yaitu bahwa musibah-musibah apa saja yang menimpa kalian, maka sesungguhnya (kalian ditimpa musibah itu) sebagai hukuman bagi kalian karena kemaksiatan-kemaksiatan yang dikerjakan tangan-tangan kalian, dan Dia memaafkan sebagian dari kemaksiatan-kemaksiatan yang dilakukan oleh para hamba, sehingga tidak dihukum/dibalas”


Dan Firman-Nya;
وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيّئَةٍ فَمِن نّفْسِكَ


“Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari dirimu” (QS. An-Nisaa’ : 79).

Dari dua ayat tersebut, kita bisa menarik kesimpulan sebab asasi mengapa di negeri ini selalu ditimpa bencana serta musibah, belum usai satu, datang satunya lagi dengan jarak yang sangat berdekatan. Dan sebab asasi itu adalah segala tindakan manusia—khususnya para manusia yang tidak bertanggungjawab—yang bertindak tidak benar terhadap dirinya sendiri, sesama manusia serta terhadap lingkungan hidupnya! Banyak kisah dalam berbagai kitab suci—khususnya Al-Qur’an—yang mengkabarkan kepada kita bagaimana kisah-kisah umat terdahulu yang terkena bencana dan musibah beserta sebab asasinya, semuanya berakar kepada lupa dirinya kita sebagai manusia kepada-Nya, bumi ini memang diperuntukkan untuk kita, tapi ingat! Hanya satu-satunya! Silahkan buktikan atau carilah bumi lain jika tidak percaya! Di sini kita dilahirkan, hidup, serta kembali kepada-Nya.

Duhai,…..alangkah beruntungnya orang yang bisa mengambil pelajaran! Berkaitan dengan Wasior, sudah sejak jauh-jauh hari sebagian saudara kita yang bergelut dibidang kepedulian lingkungan memperingatkan kita—khususnya pemerintah—akan dampak berlebihannya sikap segelintir pengusaha yang dengan tanpa pedulinya mengeruk habis apa yang bisa dikeruknya! Pemerintah seharusnya jangan bersilat lidah agar lepas dari tanggungjawab serta melindungi mereka dengan dalih mereka memberikan kontribusi pajak serta membantu peningkatan ekonomi nasional (?) yang tidak sedikit; tapi, apakah sebanding dengan apa yang terjadi kini?! Astaghfirullah...

Dan, kepada para pengusaha yang bergelut dibidang pertambangan, perminyakan, dan perkayuan, cobalah untuk tidak bersikap berlebihan! Atau memang sudah tabiat para pengusaha dibidang seperti itu harus begitu? Na’uzubillah...Semoga Tuhan menjauhkan kita dari sikap berlebihan dan ketidakpedulian...

Dan teruntuk diri-diri kita semuanya, betapa sekarang ini menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk hidup selaras dengan alam. Kita harus merubah maindset kita, jangan hanya bagaimana cara mengambil manfaat dari lingkungan alam, tapi juga bagaimana kita bisa bermanfaat bagi kelestarian alam ini, demi kita sendiri, demi masa depan generasi kita, dan demi masyarakat internasional, sungguh, Indonesia adalah paru-paru dunia. Bukanlah hal yang mustahil, bahwa kiamat itu bisa datang lebih cepat dari yang kita duga, dan parahnya kiamat itu datang karena kita sendiri yang mempercepatnya dengan dalih memanfaatkan kekayaan dunia yang telah Tuhan karuniakan padahal kita justru merusaknya! Astaghfirullah...semoga kita termasuk orang-orang yang melestarikan bukan malah merusak...

Menyikapi Bencana dan Musibah


Secara umum ada tiga hal yang hendaknya dilakukan oleh kita agar terhindar dan terlepas dari bencana/musibah :


1. Iman, yaitu percaya kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, dan apa yang telah Dia turunkan melalui Rasul-Nya. Iman ini mencakup ilmu dan amal dari hati dan anggota tubuh. Iman menuntut kita untuk meng-ESA-kan-Nya, menebarkan kebaikan ajaran agama berupa kasih sayang terhadap sesama manusia dan alam tempat tinggal kita.


2. Taqwa, yaitu mengerjakan segala apa yang diperintahkan-Nya dengan ikhlash dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-Nya.


3. Taubat, yaitu meminta ampun atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan oleh diri pribadi, keluarga, pemimpin, dan masyarakat secara keseluruhan.

Itu secara umum yang hendaknya dilakukan oleh kita. Lantas, untuk pemerintah dan pengusaha sebisa mungkin harus bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku, ketika peraturan melenceng harus segera diubah agar tidak terkesan memihak kepentingan materiil semata! Dan ketika peraturan itu dalam masa perubahan, tidakkah para pengusaha memiliki inisiatif untuk peduli tanpa harus menunggu dituntut harus peduli oleh sebuah aturan?!

Epilog
Hendaklah kita selalu ber-muhasabah (introspeksi) atas segala hal yang kita lakukan. Maslahat atau mudlarat. Jika maslahat, tentu kita mengharap kepada-Nya agar Dia menjadikannya sebagai amal shalih yang berguna bagi kita kelak. Dan sebaliknya, jika mudlarat, maka cepat-cepat kita memohon ampunan-Nya dan menutupnya dengan amal kebaikan agar terhindar dari bencana dan musibah. Janganlah kita merasa aman dari ujian serta cobaan Tuhan dengan tidur tenang di peraduan kita. Tuhan telah berfirman;


أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَىَ أَن يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتاً وَهُمْ نَآئِمُونَ * أَوَ أَمِنَ أَهْلُ الْقُرَىَ أَن يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ * أَفَأَمِنُواْ مَكْرَ اللّهِ فَلاَ يَأْمَنُ مَكْرَ اللّهِ إِلاّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ


“Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur ? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalah naik ketika mereka sedang bermain ? Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Tuhan (yang tidak terduga-duga) ? Tiadalah yang merasa aman dari adzab Tuhan kecuali orang-orang yang merugi” (QS. Al-A’raf : 97-99).

Kita adalah penduduk negeri Indonesia, dan saudara kita di Wasior adalah juga satu kesatuan dengan kita. Ini menjadi sebuah pertanda, bahwa bisa jadi disuatu daerah dalam satu negeri yang penduduknya taat, ditimpa bencana dan musibah akibat dari ulah tangan manusia di daerah lainnya di negeri yang sama. Misalnya, kita di sini juga ternyata bersikap boros dan konsumtif terhadap produk tertentu yang diambil dari alam, menjadi pendorong para pengusaha berbuat berlebihan demi memenuhi kebutuhan kita, padahal di sisi lain ada saudara kita yang terancam. Di sinilah, bencana dan musibah yang menimpa mereka dijadikan jalan oleh Tuhan sebagai bentuk pelajaran dan teguran bagi semua penduduk negeri. Tapi, semuanya kembali kepada kita, apakah kita mau mengambil pelajaran atau tidak. Apa mesti ditimpa bencana dan musibah dulu secara langsung dan keseluruhan, baru saya (dan Anda ?) mau mengambil pelajaran?! Na’uzubillah...


وَاتّقُواْ فِتْنَةً لاّ تُصِيبَنّ الّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمْ خَآصّةً


“Dan peliharalah dirimu daripada siksaan (fitnah, bencana, dan musibah) yang tidak khusus menimpa orang-orang zalim saja di antara kamu” (QS. Al-Anfaal : 25).

Semoga Allah Tuhan Yang Maha Esa, menjauhkan kita dan memberikan kekuatan kepada kita agar bisa menjauhkan diri dari sikap zalim terhadap sesama dan alam sekitar kita. Amin. O ya, jangan lupa untuk mereka yang memiliki harta berlebih sisihkanlah untuk membantu para korban, dan kita semua jangan pernah putus berdo’a!


Wa Allaahu A’lam Selengkapnya...

Senin, 11 Januari 2010

Ayin, FACIAL di Penjara


Artalyta Suryani (Ayin) terpergok memiliki ruangan khusus di Rutan Pondok Bambu dengan fasilitas mewah. Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Depkum HAM Untung Sugiono menyatakan ruangan itu terbuka untuk umum bukan untuk Ayin seorang. Apa iya… Hwra kadag…


Menurut Untung, ruangan yang terpergok Satgas Pemberantasan Mafia Hukum sebagai ruangan Ayin sebenarnya adalah ruangan ketrampilan Rutan Pondok Bambu. (Masih pinter aja ngeles)

"Ruang tersebut terbuka untuk umum dan untuk kepentingan umum pula," kata Untung dalam jumpa pers di kantornya, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2010).

Bener-bener hokum di negeri kita Indonesia bobrok… yang mbok mencuri 3 buah kakao saja bias 7 bulan ancamannya… nah ini si Ayin yang nyuap ber ratusan juta Oknum hokum dinegeri ini malah berleha-leha di Hotel Prodeo… bagaimana bias Jera. Menurut Luthfi Afandi, S.H. - Dosen Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran salah satu penyebab bobroknya hokum di negeri ini adalah Sanksi Hukum Tidak Menimbulkan Efek Jera. Padahal, salah satu tujuan diterapkannya sanksi bagi pelaku kejahatan, agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya lagi. Untuk itu, seharusnya pelaku dihukum dengan sanksi yang membuat jera. Sebagai contoh, pembunuhan yang disengaja (Pasal 338 KUHP) hanya dikenakan sanksi paling lama penjara 15 tahun, Pencurian (Pasal 362 KUHP) hanya dikenakan sanksi penjara paling lama 5 tahun. Hubungan badan (perzinahan) sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 284 KUHP, hanya dikenakan sanksi paling lama 9 bulan penjara.

Sanksi yang tidak menimbulkan efek jera sebagaimana contoh diatas alih-alih menekan angka kejahatan, yang terjadi malah jumlah penjahat dan residivis terus meningkat yang berakibat pemerintah kewalahan untuk membiayai makan para napi/tahanan. Bahkan negara harus hutang sebesar 144,6 milyar kepada rekana1n LP/rutan.

Hal tersebut tentunya juga diperkuat dengan sistem pemidanaan penjara yang justru memberi peluang terpidana mengulangi kejahatan yang pernah dilakukan. Di penjara, terpidana bukan hanya dapat bebas “belajarâ” trik melakukan kejahatan yang lebih besar, bahkan disinyalir saat ini penjara malah menjadi tempat yang nyaman melakukan pelecehan seksual, seperti kasus sodomi dan lesbi, kasus pemerasan, dan kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Kasus-kasus kejahatan itu tidak hanya terjadi di antara narapidana, tetapi juga bisa dengan pihak lain, seperti pegawai LP atau pengunjung.
Ala kuli hal, emang hokum di negeri ini dibangun pada pondasi yang bobrok,, jadi wajar jika akibatnya kyak ginie..
Sistem hukum dan peradilan di Indonesia sangat dipengaruhi dan dilandasi oleh sistem hukum dan peradilan Barat yang sekular, yakni bersamaan dengan kemunculan sistem demokrasi pada abad gelap pertengahan (the dark middle age) yang memberikan kebebasan kepada rakyat untuk menetapkan hukum tanpa terikat oleh ajaran agama (Kristen). Sumber pokok Hukum Perdata di Indonesia (Burgerlijk Wetboek) berasal dari hukum perdata Perancis, yaitu Code Napoleon (1811-1838), yang karena pendudukan Perancis di Belanda berlaku di juga negeri Belanda (1838). Sementara di Indonesia, mulai berlaku sejak 1 Mei 1848 bersamaan dengan penjajahan Belanda. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP atau Wetboek van Strafrecht yang mulai berlaku sejak 1 Januari 1918 setelah sebelumnya diberlakukan tahun 1873 juga merupakan copy dari KUHP untuk golongan Eropa (1867) dan KUHP untuk golongan Eropa juga merupakan copy dari Code Penal, yaitu Hukum Pidana di Perancis zaman Napoleon (1811). Begitu juga dengan hukum acara perdata dan pidana yang juga berasal dari Barat, walaupun dengan penyesuaian.

Dengan demikian menjadi jelas, bahwa sistem hukum dan peradilan di Indonesia merupakan produk Barat Sekular yang mengesampingkan Al-Khaliq sebagai pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan ini. Sehingga dapat dipastikan produk hukum yang dikeluarkan pasti tidak (akan) sempurna dan memiliki banyak kelemahan.



Selengkapnya...

Rabu, 06 Januari 2010

'Melawan' buku George secara khusus


'Hanya Fitnah &; Cari Sensasi, George Revisi Buku'
Buku berjudul 'Hanya Fitnah &; Cari Sensasi, George Revisi Buku' segera diluncurkan. George Aditjondro diminta untuk hadir dalam peluncuran buku tersebut.

"Kami minta dengan sangat hormat agar George Aditjondro hadir sebagai tamu kehormatan," kata penulis buku Hanya Fitnah &; Cari Sensasi, George Revisi Buku', Setiyardi kepada detikcom, Selasa (5/1/2010) malam.

Setiyardi menjelaskan, kedatangan George sangat dinantikan. Pasalnya, buku tersebut lahir untuk 'melawan' buku George secara khusus. Setiyardi bahkan menjamin George akan diberi ruang seluas-luasnya untuk memberikan tanggapan.

"Saya jamin George tidak akan dipukul. Ini acara damai. Kita hanya ingin semua pihak mendapat kekayaan informasi dengan buku ini," katanya.Yahoo.com


Buku dilawan buku... tapi kalo brani mengapa nggak pake jalur hukum saja... takut yaa... Bukan Apa-apa apa distrust terhadap Hukum kita yang akhir-akhir ini bener-bener tajam ke bawah tapi tumpul ke atas ...
Kalo.. mau jujur.. yah beginilah jika pake hukumnya manusia.. kalo ngerasa mempersulit posisi jabatannya.. tinggal buat hukum baru.. RUU baru.. beres... Apa lagi dg oknum-oknum penegak hukum yg kian korup.. semakin lengkaplah kebobrokan hukum di negeri kita


Selengkapnya...

RIN SAKURAGI IKON BARU PORNOGRAFI


PORNO LAGI, PORNO LAGI
Rin Sakuragi, bokep asal Jepang ini akan main dalam film horor berjudul Suster Keramas yang akan diproduksi Maxima Pictures. Walaupun dulu sempat gagal untuk menghadirkan sang bokep asal Jepang Maria Ozawa aka Miyabi dalam film Menculik Miyabi bersama Maria Ozawa dan Raditya Dika, kini Maxima Pictures kembali mencoba menghadirkan bintang bokep asal Jepang yang lain, yaitu Rin Sakuragi dalam film Suster Keramas ini.


fiwhh.. bisa bikin keki nihh.. maxima Pictures, emangnya nggak bisa to bikin film yang kreatif... semua-muanya berbau porno.. mau dikemanakan moral bangsa ini.... sepertinya maxima bener-bener mo nantangin umat Islam... ini seperti yang dikemukakan Aminudin (Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat Aminudin Yakub)
“Maxima sedang memancing dan menantang kemarahan umat Islam dengan film-film porno mereka. Mereka (Maxima-red) sangat tidak menghormati norma dan etika sosial,” jelas Aminudin.

Ia juga menilai pemerintah terkesan lembek dalam memberantas media-media pornografi. Padahal Indonesia merupakan negara terbesar berpenduduk Muslim. Ia mencontohkan sikap yang ditunjukan pemerintah China. Meski bukan negara Muslim, tapi China menindak 50.000 warganya yang mengakses pornografi.





Selengkapnya...

Rabu, 11 November 2009

Rahasia Kepintaran Orang Yahudi


Mengapa orang yahudi kepintarannya diatas rata-rata? ternyata, ada budaya baik dari mereka sendiri yang sampai saat ini masih mereka jalankan. Mau tahu jawabannya…… inilah jawabannya……





Mengapa orang yahudi kepintarannya diatas rata-rata? ternyata, ada budaya baik dari mereka sendiri yang sampai saat ini masih mereka jalankan. Mau tahu jawabannya…… inilah jawabannya……

Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “Mengapa Yahudi Pintar?”

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?

Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.

Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.

Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?”

Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.”

Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.

Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.

Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),”
ungkapnya.

Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.

Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.

Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.

Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!!!” katanya.

Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Anda terperanjat?

Itulah kenyataannya.

Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?

Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.

Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.

Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.

Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka.
Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.

Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.

Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.

Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.
“Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu.

Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!

“Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas?
Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali.
Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri?
Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris?
Di tangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia?
Apakah ini bukan akibat merokok?
Anda fikirlah sendiri?



Selengkapnya...