Senin, 01 Desember 2008

Cangkir Yang Cantik

Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari
hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir
yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya. "Kau benar,
inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara
"Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak
cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah
liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan
kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.. Kemudian ia mulai memutar-mutar
aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu
berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop
! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa
menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam
perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku
lagi.

Tapi orang ini berkata "belum !" Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian
itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku.
Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda
dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku
berteriak. Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan aku kepada
seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari
sebelumnya ! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku
berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia
terus membakarku.

Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin. Setelah benar-benar
dingin seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca.
Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di
hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan
penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Saudara, seperti inilah Allah membentuk kita. Pada saat Ia membentuk kita,
tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi
inilah satu-satunya cara bagi Allah untuk mengubah kita supaya menjadi
cantik dan memancarkan kemuliaan Allah.

"Saudara-saudaraKu, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh
ke dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa UJIAN terhadap IMANMU
menghasilkan KETEKUNAN. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang
matang supaya kamu MENJADI SEMPURNA dan utuh dan tak kekurangan suatu
apapun.

" Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena
Allah sedang membentuk anda. Bentukan - bentukan ini memang menyakitkan
tetapi setelah semua proses itu selesai. Anda akan melihat betapa cantiknya
Allah membentuk anda.

{sumber : milist}





Selengkapnya...