Senin, 30 Maret 2009

So How ???


“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” Ali Imran :103


Mewujudkan ukhuwah Islamiyyah memang bukan hal yang mudah. Tapi eits..,bukan pula hal yang mustahil. Jadi ada beberapa hal yang musti kita lakukan :
Mengkaji Islam secara utuh.
Berdakwah, agar pemahaman ummat tentang Islam menjadi utuh dan murni , serta menyeru kepada para penguasa-penguasa kaum muslim agar mau bersatu. Dan menyingkirkan kepentingan-kepentingan Negara mereka masing-masing..
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” An Nahl : 125.
Menyingkap rencana-rencana asing yang telah mengadu-domba kaum muslimin.

Menyatukan kaum Muslimin dalam lembaga yang satu, yang pernah di contohkan oleh Rasul dan para sahabat yakni Khilafah Islam.
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi….”. An Nur :55
Okey,,, sobat Muti Tunggu apa lagi..? yuk… bareng-bareng kita songsong persatuan kaum muslimin.. Allahu Akbar..


Selengkapnya...

Ukhuwah Yang Di Rindukan


"Saudaraku..
Kapan kita ‘kan kembali berjabat mesra
Bila kepongahan dan keangkuhan
Semakin hari kian menggila ?
Bila nafsu untuk menguasai
Menghancurkan dan merendahkan
Begitu menggebu dan kian rakusnya?


Saudarku..
Kapan kita kan berpeluk sayang
Bila senyuman dan manisnya kata-kata hanya fatamorgana
Bila tangan lebih suka berkubang dalam kotoran dan amisnya darah
Mencekik dan menyantap bangkai sesama menghalalkan segala cara
Saudaraku kapan musuh kan gemetar melihat kita
Bila kita masih terburai tak tahu bagiannya
Masing-masing berebut segala corak dan bentuk berhala dunia?
Bila tujuan tak lagi Mulia
Mengharap status dan kehormatan semata ?
Saudaraku..
Lupakan segala kepongahan dan keangkuhan
Kita berada bukan untuk apa-apa
Hanya menghamba kepada-Nya
Saudaraku
Rengkuh aku dalam mesramu
Jabat erat tanganku dengan segenap cintamu
Biarkan kita melebur dan menyatu
Hingga musuh-musuh tidak lagi kuasa
Meluluhkan azam yang menyala
Wahai Sang Penggenggam Alam Semesta
Hanya kepada-Mu kami mengadu
Hanya Engku Yang Maha Perkasa
Hamba mohon Ya.. Rabb...
Satukan hati kami dalam ukhuwah yang dalam nikmat Iman dan Islam”
(Karya : NN)

Wah.. lama nih ga’ ketemuan ama Sobat Muti.. Kayfahaluka neh..?. Moga teuteup baek-baek aja en pastinya chiayo-chiayo.. Emmm udah berapa bulan.. ya... kira-kira 3 bulan geto deh ya.. kangen berat neh.. Mutinya..
Ngomong-ngomong neh, udah banyak banget yach kejadian-kejadian belakagan ini yang menggembirakan atopun yang menyedihkan macam tragedi Palestina yang sempat menyedot perhatian dunia. Ada 1 hal yang lekat banget di benak Muti, yakni gak kompaknya negeri muslim menghadapi satu negeri macam Israel. Muti sempat gak abiz pikir, napa juga ya 1 negeri zionis Israel yang dengan sombongnya dan membabi buta dapat dengan mudahnya membantai sodara-sodara seiman kita di Palestina dengan tanpa pembelaan sedikitpun dari negeri muslim lain di luar Palestina? Jangankan mengirimkan tentaranya sebagai tanda perlawanan terhadap kebiadaban Israel, sekedar membuka pintu perbatasan di Raffah untuk masuknya bantuan logistik dan medis Mesir –yang negeri Muslim- saja, enggan dilakukannya. Inikah yang disebut dengan ukhuwah?Ini pulakah yang disebut satu tubuh?
Kesatuan yang Terkoyak.
Sobat Muti, Padahal Rasul pernah bersabda, “Janganlah kamu sekalian saling dengki mendengki saling tipu menipu, saling marah memarah dan saling benci membenci. Muslim yang satu adalah bersodara dengan Muslim yang lain.Oleh karena itu, tidak boleh menganiaya membiarkan dan menghinanya. Takwa itu ada di sini,Rasul menunjuk dadanya tiga kali.Seseorang itu cukup dianggap jahat bila ia menghina saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim yang satu terhadap Muslim yang lain itu haram mengganggu darahnya, hartanya dan kehormatannya (HR. Muslim)
Sobat Muti, sayangnya kaum Muslim gak sepenuhnya paham dan “ngeh” tentang arti persatuan (Ukhuwah Islamiyyah) Karenanya Negara Islam yang sempat menjadi negara Adidaya lebih dari 14 abad lamanya luluh lantah oleh perpecahan diantara mereka. Gimana engga’ terpisah-pisah Negara Islam kala itu, Inggris – sebagai penjajah- telah menggunaan upaya (devide et impera) –pecah belah dan kuasai. Aha, persis dengan yang Indonesia pernah dialami ketika dijajah Belanda.
Inggris menggunakan nasionalisme(kebangsaan) dan chauvinisme (kedaerahan) pada tubuh kaum Muslim, padahal kesatuan Negara Islam (khilafah Islam) lebih dari ikatan karena etnis, ikatan karena tanah airnya dll. Ikatan yang menyatukan kaum muslim dalam Khilafah adalah aqidah islam. Itulah sebabnya mengapa Khilafah mampu menguasai 2/3 dunia di masa kejayaannya. Namun pada saat pemahaman kaum muslim tentang Islam menurun akibat diremehkannya bahasa arab sebagai kunci untuk memahami Islam, maka negara barat/asing dapat dengan mudah melibatkan Khilafah Islam pada Perang Dunia I. Pada akhirnya Khilafah Islam kalah. Walhasil Inggrislah yang menguasai Khilafah Islam, dengan membagi-baginya menjadi beberapa wilayah kecil. Yup, menjadi lebih dari 50 negara yang sampai saat ini kita jumpai.
Sobat Muti..., sekarang kita bisa rasakan betapa kaum muslim tidaklah berdaya dihadapan orang kafir akibat tercerai berainya mereka. Emang, yang namanya tercerai berai sih bagai tubuh yang dimutilasi. Praktis, tangan engga bisa merasakan kaki, kaki juga engga’ bisa merasakan tngan. Padahal Rasul pernah mengumpakan tentang kecintaan seorang muslim dengan saudaranya seperti satu tubuh dalam HR. Bukhari Muslim, “Perumpamaan orang-orang yang beriman di daam saling cinta mencintai saling sayang menyayangi & saling kasih mengasihi adalah seperti satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang mengaduh kesakitan maka anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” .Bahkan dalam Hadits Muadz riwayat Tirmidzi beliau menyatakan Hadits ini hasa shahih “Alah Aza Wajalla berfirman, “Orang-orang yang saling mencintai karena keagunganKu, mereka akan mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya. Para Nabi dan syuhadapun tertarik oleh mereka”.

Padahal negara Eropa tidak pernah membayangkan bahwa umat Islam saat itu harus lenyap. Karena pada saat itu kekuatan kaum Muslimin begitu luar biasa. Kekuatan itu tak lain bersumber pada Islam itu sendiri. Mereka paham betul bahwa Islam mampu menyelesaikan seluruh persoalan mereka baik di dunia maupun di akherat. Hal inilah yang telah diketahui oleh bangsa penjajah pada saat itu. Hingga mereka berupaya untuk memisahkan kaum muslimin dari Islam yang sempurna, menjadi hanya Islam yang ritual. Mereka mengijinkan tegaknya tempat-tempat ibadah orang Islam, tapi tidak mengijinkan perjuangan orang Islam menuju supremasi hukum-hukum Islam. Terbukti dalam pembicaraan antara Rusia, Inggris dan Prancis tahun 1915 dalam suatu memorandum yang dajukan kepada Rusia, sebagai jawaban memorandum Rusia mengenai masalah ini. Prancis dan Inggris memasukkan 1 pasal yang menyatakan, “ Melindungi tempat-tempat suci di negeri-negeri Islam dan wilayah Arab di bawah pemerintahan negara Islam yang merdeka ”. Dan memorandum Rusia menjawab ,”Penanganan suatu keputusan yang krusial mengenai hubungan di masa mendatang antara negara-negara Islam yang akan anda dirikan di atas puing-puing reruntuhan Negara Ottoman (negara yang meliputi wilayah-wilayah Suriah, Irak, Palestina, Arab, Kilika, Armenia dan Kurdistan) dan memisahkan mereka dari Khilafah, merupakan suatu permasalahan bagi Pemerintahan Yang Mulia Tsar. Pemerintah Yang Mulia Tsar dengan tulus mengharap (anda) dapat menghapuskan Khilafah dari bangsa Turki, namun pada saat yang sama kami sungguh-sungguh berharap anda menjamin kebebasan melaksanakan ibadah haji dan tidak sedikitpun ikut campur dalam perkara-perkara yang dapat melukai kaum muslimin.”
Sobat Muti.., masih nongkrongin Muti Kan? Nah.. itulah sebabnya, meski seringkali dalil-dalil dari Al –Qur’an dan Sunnah di bacakan tentang persatuan kaum Muslimin, tapi tetep aja ada kaum muslim yang cekcok sana-sini. Karena pemahaman mereka telah di “Switch” (diputar balik) oleh penjajah. Kaum Muslim baru ngeh kalo di ajak kepada sholat, puasa , zakat, haji de el el. Tapi kurang ngeh jika di ajak untuk bersatu menerapkan syariah Islam. Naudzubillah... Moga engga terjadi deh pada Sobat Muti di rumah...

Bersama Kita Bisa
Nah Sobat Muti, tentunya pengen banget bukan, jika kita kaum muslim bener-bener bisa mengulang kembali ukhuwah Islam yang pernah terjalin antara kita? Dan yang pernah Rasul dan shahabat perjuangkan. Sehingga kita bisa saling bantu satu dengan yang lain. Kita enggak ngerasa bersalah-akibat ketidak berdayaan kita- ketika kita menyaksikan sodara semuslim teraniaya oleh Zionis Israel. Sedangkan kita hanya mampu meratap dan berdoa kepada-Nya. Akankah kita menunggu lebih banyak lagi korban berjatuhan akibat tercerai berainya kita?? Sobat Muti..., mari kita sama-sama menyongsong kesatuan umat Islam. Kesampingkan apa yang melekat pada kita: Kebangsaan, Suku, Etnis, Warna Kulit, Madzhab, Golongan dst. kecuali akidah Islam itu sendiri. Bukankah hanya akidah Islamlah yang memuliakan kita dan Islam? Yakni dengan penerapannya dan persatuan kaum muslimin sedunia. Allahu Akbar






Selengkapnya...

Sabtu, 28 Maret 2009

Jangan Pernah Persoalan Menguasai Diri Anda


Apapun yang anda hadapi saat ini jangan pernah persoalan menguasai diri anda

melainkan masuk didalam permasalahan dan selalu berdoa dan mengandalkan pada yang kuasa.Karena apapun yang anda hadapi saat ini Tuhan punya rencana yang indah. Bersyukurlah senantiasa.Dan percaya apapun badai yang engkau hadapi pasti akan berlalu.karena selama kita masih hidup didunia ini masalah tetap ada.Hadapi dengan sukacita selalu.Hidup ini seperti air sungai yang mengalir.dan juga merupakan irama musik yang kadang kala tinggi,rendah bahkan lebih lagi rendah tapi kalau kita hadapi dengan sukacita akan merupakan suatu alunan musik yang indah.





Selengkapnya...