Senin, 04 Agustus 2008

Renungan

"Renungan Hari Kebangkitan dari KuburSebagai renungan kami akan menyebutkan suatu peristiwa penting yang berkaitan dengan hari kebangkitan dari kubur. "

"Renungan Hari Kebangkitan dari Kubur sebagai renungan kami akan menyebutkan suatu peristiwa penting yang berkaitan dengan hari kebangkitan dari kubur. Riwayat ini dikutip oleh Syeikh Ath-Thusi, dalam tafsirnya Majma’ul bayan, bersumber dari
Barra’ bin Azib, ia berkata:

Pada suatu hari Mu’adz bin Jabal duduk di dekat Rasulullah saw dirumah Abu Ayyub Al-Anshari. Lalu Mu’adz berkata: Ya Rasulullah, apa yang dimaksudkan oleh firman Allah swt: “ Suatu hari ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok” (An-Naba’: 18)

Rasulullah saw bersabda: Wahai Mu’adz, kamu menanyakan persoalan besar, kemudian beliau menangis, seraya bersabda: Hari itu adalah hari ummatku dikumpulkan dalam empat belas kelompok. Allah membeda-bedakan di antara kaum muslimin dan merubah bentuk mereka. Sebagian mereka berbentuk kera, sebagian berbentuk babi, sebagian mereka kakinya dibalik ke atas dan kepalanya ke bawah kemudian mereka ditarik, sebagian mereka buta, sebagian lagi bisu dan tuli tidak berakal, sebagian menggigit lidahnya sehingga mengalir nanah dari mulutnya, dipermainkan dan dilempari kotoran oleh semua penghuninya, sebagian mereka kaki dan tangannya puntung, sebagian mereka disalip di atas tiang dari nereka, sebagian mereka berbau busuk lebih dari bangkai,
dan sebagian lagi mereka memakai jubah dari aspal yang melekat pada kulit mereka.

Mereka yang berbentuk kera adalah Qattat, pembuat berita bohong.
Mereka yang berbentuk babi adalah para pedagang barang yang haram.
Mereka yang dibalik kepalanya adalah para pemakan riba.
Mereka yang buta adalah para pelanggar hukum.
Mereka yang tuli dan bisu adalah orang-orang yang bangga dengan
amalnya.

Mereka yang menggigit lidahnya adalah para ulama dan hakim yang
ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya.
Mereka yang puntung kaki dan tangannya adalah orang-orang yang
menyakiti tetangganya.
Mereka yang disalib di atas tiang dari neraka adalah orang-orang yang
suka mengadukan manusia pada penguasa.
Mereka yang baunya lebih busuk dari bangkai adalah orang-orang yang
mengikuti kemauan syahwat dan egonya, dan tidak mengeluarkan hak Allah
dalam hartanya.
Adapun yang memakai jubah dari aspal adalah orang-orang ujub (bangga
diri) dan sombong. (Tafsir Majma’ul bayan 5: 423-424)

Disarikan dari kitab Manâzilul âkhirah, syeikh Abbas Al-Qumi, penulis
kitab Mafatihul Jinan)

Wassalam
Syamsuri Rifai




Tidak ada komentar: